
Saatnya Negara memanggil kita menjadi Pahlawan penyelamat Rupiah
Seperti kita ketahui bahwa pagi ini nilai tukar mata uang US dollar sempat menyentuh angka Rp.15.000 per US dollar.
Daripada kita jd paranoid alias parno dan panik serta terus-menerus menyalahkan pemerintah se-olah² tidak bisa mengelola ekonomi, lebih baik kita lakukan sesuatu utk melawan hegemoni mata uang US dollar yg saat ini sedang mengamuk menghantam hampir seluruh mata uang utama dunia.
Kita tidak mungkin membiarkan pemerintah terus-menerus melepas cadangan devisa negara hanya utk sekedar menstabilkan nilai tukar US dollar thd Rupiah, lama kelamaan bisa jebol.
Apa yg bisa kita lakukan utk membantu Rupiah menguat kembali dan menstabilkan nilai tukar US dollar thd Rupiah ?
Banyak cara yg bisa dilakukan spt yg sudah sering dibicarakan dan didiskusikan dimana-mana, seperti : mengurangi impor barang konsumtif dan yg tdk terlalu diperlukan, menggenjot ekspor dgn penempatan hasil ekspor ke rekening Bank² dlm negeri atau rekening Bank BUMN yg ada di luar negeri, mendorong para pengusaha dan pejabat melepas simpanan dollarnya, dan cara-cara lainnya.
Saya menghimbau dan menantang setiap warga negara Indonesia yg mengaku cinta tanah air utk melakukan sesuatu demi Republik tempat dimana kita lahir, hidup dan akan meninggal suatu saat.
Saya tdk minta kita menyumbang uang utk negara, sekalipun saya sangat yakin banyak org yg tergerak utk melakukan hal itu.
Saya hanya minta satu saja utk sementara waktu ini sampai kondisi ekonomi global relatif stabil kembali ;
JANGAN HABISKAN UANG ANDA DI LUAR NEGERI !!!
Maksudnya gimana nih ?!
Selama thn 2016 jumlah WNI yg bepergian keluar negeri berjumlah 8,4 jt org. Pd thn 2107 meningkat jd 9,1 jt org. Tahun 2018 ini diperkirakan akan mendekati angka 10 jt org.
Apa dampaknya thd mata uang Rupiah ?
Mari kita simak sedikit hitung-hitungan di bawah ini :
Kalau rata² pengeluaran WNI yg bepergian keluar negeri adalah USD 2,500/org, maka thn 2018 ini dgn asumsi 10 jt org yg melakukan perjalanan keluar negeri, maka jumlah uang yg dihabiskan adalah 10 jt x USD 2,500 = USD 20.5 Milyar atau setara dgn Rp.307,5 T (kurs 1 USD = Rp.15.000).
Sebagian besar WNI yg bepergian keluar negeri kemanapun negara tujuannya pasti akan menukarkan Rupiahnya dgn US dollar (krn diterima hampir di seluruh negara di dunia) shg permintaan thd US dollar sangat tinggi jika banyak WNI yg bepergian keluar negeri.
WNI yg bepergian keluar negeri tentu saja punya tujuan yg berbeda-beda. Ada yg bekerja jd TKW atau TKI. Ada yg pergi sekolah, tugas dinas dr instansi atau perusahaan. Ada yg menjenguk keluarga dan sanak saudara. Ada yg pergi berobat. Ada juga yg pergi haji dan umroh atau wisata religi. Yang paling banyak tentunya yg bertujuan plesiran alias jalan-jalan liburan.
Seandainya separuh saja yg menunda pergi keluar negeri, dlm setahun tentu bukan hanya kita menghemat USD 10 Milyar saja tp yg lbh penting permintaan thd USD dollar bisa ditekan jauh.
Kalau kita memang cinta tanah air dan mau memajukan perekonomian dalam negeri, kenapa tidak kita alihkan liburan kita di dalam negeri saja dulu. Tempat² wisata di Indonesia tidak kalah menariknya dengan luar negeri !!!
Kalau kita habiskan jatah uang liburan kita di dlm negeri, tentu akan ikut mendorong ekonomi dlm negeri berputar sekaligus menahan laju nilai US dollar.
Tentu himbauan ini belum tentu digubris oleh para OKB(Orang Kaya Baru) yg sedang menikmati promosi tour² luar negeri yg murah dgn biaya tiket pesawat promo yg sangat murah. Dengan biaya relatif murah sudah bisa selfi di depan patung singa di Singapore atau bahkan di depan opera house di Sydney.
Apalagi orang yg kaya beneran, sekali jalan liburan keluar negeri mampu dan bisa menghabiskan biaya ratusan ribu dollar. Mana mau mrk mendengar himbauan ini. Mungkin menurut mrk, gak level liburan di dlm negeri.
Memang benar, siapapun anda tidak salah menghabiskan uang anda sendiri utk menikmati keindahan alam di dunia (asal jangan duit hasil korupsi aja). Tetapi khan juga tidak ada salahnya kalau kita menunda berjalan-jalan ke negara tetangga sementara rumput di rumah kita juga banyak yg hijau dan enak dipandang.
Sudah luntur kah rasa kebangsaan kita ?!
Kita lahir, tumbuh besar, sekolah dan cari makan di sini. Masak giliran ngabisin duit maunya di negara org terus... mentang² penghasilan tambah besar.... kepengen eksis di Instagram ky para selebritis ya ?!
Hai para pemilik bisnis yg berkaitan dgn pariwisata; hotel, airline, tour& travel agent dlsb, anda bisa alihkan destinasi wisata ke dalam negeri. Khusus airline dan hotel bisa mempromosikan tiket² murah dlm negeri spy bisnis pariwisata dalam negeri semakin menggeliat.
Hai para kepala daerah, segera kembangkan pariwisata di daerah kalian masing² dgn baik, dan kelola secara profesional. Pendapatan (income) otomatis akan memenuhi kantong² rakyat anda. Tidak perlu ada lagi yg teriak² ganti presiden sambil menebar kebencian. Lakukan saja tugas anda masing² sebagai kepala daerah dgn baik, niscaya kemakmuran akan menghampiri masyarakat anda.
Anda tidak mau biaya sekolah anak anda di luar negeri tambah mahal khan ??
Dan anda juga tidak mau kalau harga tempe naik terus gara² harga impor kedelai semakin mahal khan ??
Ayo bersama-sama kita selamatkan Rupiah...!!!
By KRD
05092018