KESAKSIAN WATCHMAN NEE DALAM PENJARA

KEMAMPUAN MEMPERTAHANKAN KESADARAN DIRI - PENGUASAAN DIRI

Dipenjara tempat Watchman Nee dipenjarakan, narapidana yang tidak mau tunduk, di beri suntikan berisi obat tertentu supaya syarafnya kacau sehingga melakukan banyak gerakan yang ganjil.
Saudari Zheng bersaksi : “Akibat dari suntikan itu sangat mengerikan, bisa membuat orang makan kotorannya sendiri, menggigit sepatunya sendiri, kesadarannya kacau, sama sekali tidak bisa mengendalikan diri, sepanjang hari tidak tahu apa yang dikerjakan.”

Mereka juga memberi suntikan itu kepada Saudara Watchman Nee, tetapi terhadap sdr Watchman Nee suntikan itu tidak berdampak apa-apa, ia tetap mampu mempertahankan kesadarannya, sama sekali tidak terpengaruh.

Hal itu membuat para petugas pelaksana hukuman bingung, dan tanpa bisa ditahan, di dalam diri mereka timbul rasa hormat terhadapnya.

DIA BUKAN MANUSIA

Pada tahun 1954, di antara para aparat keamanan dan petugas pelaksana hukuman di penjara, ada satu semboyan, “Baja pun kalau jatuh ke tangan partai kami, akan lumer juga, apa lagi hanya orang yang terdiri dari darah daging, tidak pernah mereka tidak mau cepat-cepat berterus terang dan bekerja sama dengan kami.”

Saat itu ada dua puluh empat "Tentara Pengawal Merah" diutus #khusus untuk menanggulangi Saudara Watchman Nee, setiap regu terdiri dari empat orang , secara bergilir mereka menyiksa dia.

Tugas yang mereka terima yaitu berusaha dengan cara apa saja untuk menaklukkan dia, supaya dia menulis surat pernyataan melepaskan kepercayaan secara terbuka. 

Siapa yang berhasil, dianggap paling berjasa; sebab itu mereka masing-masing berusaha sekuatnya mencari cara yang paling jahat, bahkan yang paling aneh untuk menanggulanginya.

Di tangan mereka saudara Watchman Nee menderita sengsara tiga tahun lebih.

Ada beberapa orang yang pernah bersama dengan Saudara Watchman Nee di penjara, setelah masa hukuman mereka selesai dan keluar penjara, bersaksi tentang penderitaan Saudara Watchman Nee. 

Setiap orang yang mendengarkan kesaksian mereka tidak ada yang tidak menangis.

Saudara-saudara yang bersaksi berkata: “Kalian mencucurkan air mata setelah mendengarkan kesaksian kami tentang kekejaman yang mereka timpakan kepada Saudara Nee, namun kalian masih tidak akan bisa benar-benar mengerti keadaannya yang sangat mengerikan itu.” 

Saat itu, setiap detik, maut siap menerkam dirinya, setiap detik bisa muncul satu siksaan yang aneh, yang tidak dapat ditahan oleh orang, semua itu ditimpakan ke atas sdr Nee. Namun tak peduli bagaimana mereka menyiksanya, mereka tidak dapat membuat dia rebah, tidak dapat memaksa dia melepaskan kepercayaannya.

Akhirnya mereka angkat tangan dan semua berkata, : “#Dia_bukan_manusia.”

Ya, dia adalah orang yang tinggal di dalam Kristus dan bersatu dengan Tuhan, “alam maut benar-benar tidak dapat menguasainya” (Mat. 16:18).

BEBERAPA CUPLIKAN SURAT DARI WATCHMAN NEE YANG MEMPERLIHATKAN KERINDUANNYA UNTUK KELUAR DARI PENJARA

"...Pada hari Sabtu malam, aku pingsan lagi. Selama beberapa jam, jantungku berdebar lebih keras. Kemudian aku memakan obat Diacin dan merasa agak lebih baik. Pada hari Minggu, aku tidur seharian. Dalam sakitku, aku benar-benar rindu kembali ke tengah-tengah kerabatku dan tinggal bersama mereka...”

"...Aku sudah tua dan banyak penyakit. Aku sangat rindu berada di tengah-tengah kerabatku..."

"...Aku sangat berharap dapat kembali kepada kerabatku. . .”

"...Dalam masa sakit demikian, aku sungguh-sungguh teringat akan kerabat sendiri dan sangat rindu berada di tengah-tengah mereka. Namun aku taat kepada pengaturan atas lingkunganku ... ”
Ia sangat berharap bisa keluar dari penjara, bisa berkumpul dengan keluarga.

HAL TAK TERDUGA YANG TIDAK PERNAH TERLINTAS DALAM PIKIRAN MANUSIA

Pernah sekali beberapa orang Kristen yang mempunyai kemampuan ekonomi, hendak menggunakan sejumlah uang yang besar untuk dapat memindahkannya ke luar negeri. 

Pertukaran semacam ini sudah pernah terjadi beberapa kali.

Berdasarkan kesepakatan yang dibuat, orang-orang Kristen luar negeri itupun mengirimkan pemberian mereka kepada pihak pemerintah, dan pihak pemerintah memberi tahu Saudara Watchman Nee bahwa pemerintah akan melepaskan dia, dan mengatur prosedur bagi dia untuk diberangkatkan ke luar negeri.

Namun, sungguh tidak disangka dan tidak pernah terlintas dalam pikiran manusia, dalam penderitaannya dalam penjara, saudara Watchman Nee #menolak cara pembebasan yang semacam itu terhadap dirinya.

Dia mengetahui di dalam dirinya, jika Allah menghendaki dia bebas, Allah pasti tidak akan menggunakan cara-cara demikian. Dia adalah orang yang mengenal Allah, dia memiliki kesadaran bahwa Allah mempunyai cara-Nya sendiri, dia tidak membiarkan cara manusia masuk, dengan cara uang menebus dirinya.

Akhirnya, pemberian dari saudara-saudara dari luar negeri sudah berada di tangan pemerintah, tetapi Saudara Watchman Nee tetap rela berada di dalam penjara. Ini juga satu bukti bahwa dia tidak mau mendapatkan kebebasan dengan cara #kompromi.

Allah benar-benar dengan penderitaan mematangkan dia!

DALAM PENJARA TETAP BERDOA BAGI ORANG LAIN

Ada seorang teman sepenjara memberi tahu mereka sedikit keadaannya di penjara. Teman itu berkata bahwa ketika ia masih hidup, ia senantiasa berdoa untuk orang lain. Tak lama setelah Saudara Watchman Nee meninggal dunia, teman sesama tahanan itu beroleh selamat.

(Disusun berdasarkan "Pelihat Wahyu" dan "Kisah martirnya Watchman Nee")

Mengenal Sedikit Saudara Watchman Nee yang suplaiannya kita nikmati setiap hari. 
Saudara kita ditangkap oleh pemerintah komunis China dan dipenjarakan sampai akhir hidupnya selama 20 tahun (1952-1972)