
Sekutum Bunga Yang Layu
Seorang Pdt setengah tua datang ke satu RS, dia bermaksud membezuk seorang Anak muda, Jemaatnya yg dalam 3 bln terakhir terkena cancer yg begitu ganas.
Yang Aneh adalah dia membawa sekutum bunga yang sdh layu.
Ketika bpk Pdt datang, sang pemuda senang pendeta nya berkunjung kembali, lalu pdt itu meletakan bunga nya dan ngobrol2 dg sang pemuda itu.
Dia menghibur pemuda itu yg dalam 3 bulan, tubuh yg macho, paras yg ganteng itu terkuras habis tinggal kulit dan tulang akibat sel2 kanker ganas dlm tubuh pemuda itu.
Berkali-kali Sang Pemuda itu berkata : Pak Pendeta, pak pendeta..kalau Tuhan menyembuhkan saya, Saya akan melayani Tuhan, Saya akan mempersembahkan tubuh saya sebagai persembahan yg hidup bagi Tuhan.
Sang pendeta kemudian tertawa, tersenyum dan berkata : Saya doakan y..
Setelah setelah ngobrol sana sini, sang pendeta kemudian berkata : saya pamit pulang dulu ya, ayuk kita berdoa. Setelah selesai berdoa, sang pendeta pun pamit pulang dan melangkah keluar dari kamar pemuda tsb.
Baru beberapa langkah bpk pendeta melangkah, terdengar teriakan lirih dari Sang pemuda tersebut : pak pendeta..pak pendeta..pak pendeta..
Pak pendeta pun menoleh , msk kembali ke ruangan kamar sang pemuda dan bertanya : Ada apa anak muda?
Sang pemuda tersebut pun menjawab : Bolehkah saya bertanya ke bpk pendeta?
Sekali lagi sang pendeta menjawab: mau tanya apa nak?
tadi bpk pendeta datang, saya bingung ..kenapa kali ini bpk pendeta datang dengan membawa sekutum bunga yg sdh layu? Kata pemuda tsb..knp pak?
Bpk pendeta nya pun tersenyum dan berkata boleh kah saya duduk kembali?
Ooh..silakan pak ...silakan pak jawab pemuda tsb dg suara yg lemah..
Waktu pak pendeta itu menatap sang pemuda dan berkata : Boleh kah aku berterus terang padamu hai anak muda?
Terus teranglah pak pendeta , jawab pemuda itu..jangan ada apa2 di antara kita, aku senang dg keterus terangan bapak.
Lalu kemudian pendeta itu berkata : Nak..ingat kah setahun yg lalu waktu ibu pendeta mendekati kamu dan berkata : Anak2 remaja membutuhkan pembimbing kelompok kecil, mau kah engkau membimbingnya?
Kemudian engkau menjawab ketika itu : "wadeuh bu pendeta, saya masih sibuk dg kuliah"
Setelah kamu masuk masa skripsi, ingatkah engkau..Teman2 mu di pemuda berkata : " Jadilah ketua komisi pemuda, engkau yg paling berkharisma" lagi2 engkau menolak dan berkata : Saya masih Skripsi, betul? Itu yg kau katakan.
Ingatkah engkau setengah tahun yg lalu ketika Aku datang kepadamu, " pimpinlah koor di gereja kita" yg conductornya sdh pindah ke kota lain, engkau yg berbakat, tp engkau jawab apa saat itu? Maaf sekarang saya sedang berkerja..Engkau selalu menolak bukan??
Tapi setelah engkau kena kanker dan beberapa kali aku datang bezuk , berkali kali pula engkau berkata : pak pendeta..pak pendeta..tolong doakan saya : kalau Tuhan menyembuhkan saya, saya ingin mempersembahkan hidup saya kepada Tuhan!
Hai, anak muda..dengarkan aku..
Engkau sedang memberikan Tuhan sekutum bunga yg sudah mulai layu..
Apakah kau pikir, Tuhan hanya Layak menerima sekutum bunga yg sdh layu??
Pemuda itu terdiam, tertunduk dan mulai menangis....air matanya mengalir keras, sekeras kalimat2 dr perkataan pendetanya tadi tapi benar ada nya.
Bukan kah byk orang2 yg mengaku kristen, mungkin saya , kamu , keluarga , anak cucu kita seperti pemuda tsb diatas??
Kita sering berjanji jk Tuhan menyembuhkan, kita mau jd pelayan Tuhan, mau mempersembahkan wkt dan hidup kita utk melayani Tuhan tapi saat spt itu kita sedang memberikan sekutum bunga yg telah layu, tubuh yg sisa bagi Allah pencipta dan penebus kita.
Pengemis kah Allah??
Pengamen di tengah Jalankah Allah??
Selayak itukah Dia di beri sisa tubuh, waktu, kesehatan yg mendekatin sisa2 akhir?
Di mana masa ketika saya dan engkau masih Perkasa, Sehat, berjaya , hidup berkelimpahan..Di manakah kita???
Masa itu mungkin kita sibuk dg ambisi pribadi kita, business kita, anak keluarga kita, ke inginan diri kita sendiri.
Jujurlah byk di antara kita yg spt itu bukan?
Ketika di minta dan ada kesempatan utk melayani Dia, selalu berkata: Aah..ntar y..Aah nanti y..sampai kapan ntar dan nanti nya?
Kapan nanti nya? Kapan nanti nya? Kapan nantinya?
Setelah Alat pacu jantung di tanamkan dlm tubuh kitakah?
Setelah selang2 infus menujuk di beberapa bagian tubuh kita?
Kapan nanti nya?
Setelah kena stroke? Lalu berkata : Tuhan pakailah aku..
Sekarang giliran Tuhan berkata : Nanti dulu, kau kira Aku cuma layak menerima barang bekas, barang sisa?engkau sedang memberikan aku sekutum bunga yg layu!!
Betapa tidak tau dirinya saya dan kamu berserta keluarga kita.. Tidak tau diri....
Siapakah yg merajut kita sewaktu di dlm kandungan orang tua kita.
Siapakah yg selalu menjaga menopang dr segala mara bahaya, pada saat kita duduk berdiri, makan tidur, bahkan berkendara ataupun bertraveling dg aman?? TUHAN..
Siapa yg menuntun masa kecil sampai berhasil spt saat ini? TUHAN..
Siapa yg menyembuhkan sakit penyakit kita ataupun keluarga kita? TUHAN..
Yg paling penting..Siapakah yg menebus kita dari Dosa dan hukuman kekal?? TUHAN ALLAH..
Lalu tidak layakah jika Dia meminta dr kita Tubuh yg sehat, Masa yg paling produktip gemilang dalam periode kehidupan kita sebagai persembahan yg hidup ,kudus dan berkenan, sekaligus dupa yg harum di hadapan Allah.
Puji Tuhan, tentu banyak anak2 Allah yg ketika berjaya, Tubuh yg sehat jg sejak muda bahkan dr kecil sdh memberikan diri bagi pekerjaan Allah, bahkan sejak dr Tubuh yg sehat kuat sampai ketika tubuh lemah kr sakit penyakit pun masih tetap melayani dan berkerja hidup bg Allah..saksi2 Iman yg mengguatkan ..
Tapi bagi kita yg belum spt saksi2 iman di atas mari , Di hari ke 15 , tahun 2019 , di mana kita semua tidak tau kapan kita hrs berhenti, mungkin banyak di antara kita yg saat ini sdh berusia di atas angka 30, 40 bahkan 50..ibarat dalam sepak bola babak pertama mungkin sdh terlewati dg di isi segala ambisi keinginan pribadi, saat ini masuk atau baru masuk babak kedua..masih ada kesempatan dan wkt utk berbalik arah, hidup utk melayani Dia, Jika sdh lama meninggalkan Dia..mari kembali lah..Cintai Dia lagi..
Bagi yg di dalam periode extra time 2 X15menit pun jk Tubuh hidup kita msh sehat berjaya, mari berikanlah utk Tuhan Allah..
Jgn tunggu injury time, mungkin sdh msk dlm kategori sekutum bunga yg sdh layu..
_Selamat merenungkan
Jakarta, 11 Jan 2019, di tulis ulang tanpa edit ulang dr Pdt Benny Solihin dlm kotbah - A Living Sacrifice.